Total Tayangan Halaman

2,615

Senin, 24 April 2017

Tuan Andrea

Kau tau hari ini Tuan Andrea ? buku Anda membawaku kepada Anda (lagi) di rak bagian sudut. Padahal sudah berapa kali aku pulang balik disekitar situ namun nanti untuk yang kesekian kalinya aku lewat baru mataku tak sengaja membaca nama Anda dibagian atas dari sampul novel itu. Betapa aku penasaran, rasanya sudah lama sekali kita tidak berjumpa dalam dunia fiksi lebih tepatnya kau yang menulisnya dan aku penikmatnya, walau sampai hari inipun keinginanku masih sama seperti dulu, ingin bertemu dengan Anda, meski entah apa yang aku mau selanjutnya setelah bertemu dengan Anda, mungkinkah aku langsung minta foto, atau tanda tangan dinovel Anda atau bisa saja aku lupa membawa novel Anda karena kita tak sengaja bertemu jadi kira-kira aku akan mempersilahkan Anda tanda tangan di lengan bajuku, mudah-mudahan Anda selalu membawa spidol permanent. Atau mungkin saja aku akan meminta Anda untuk kuliah beberapa jam untukku, untuk diajari bagaimana bisa seorang Andrea merubah mindset orang banyak lewat novelnya. Oh ayolah aku benar-benar ingin bertemu dengan Anda. Jadi kapan bisanya? -_- ah yah novel Anda  yang kubelli hari ini, diawal cerita sudah bisa buatku tertawa lalu ingin menangis. Baru dua bab kubaca sudah membuatku bisa ceritakan banyak pada kekasihku yang bila kujeda sedikit dia akan cepat-cepat bilang dengan rasa penasarannya ‘terus? Teruss?’ padahal sudah kubilang baru sampai disitu aku membacanya tapi dia tetap bilang ‘teruss.teruss?’ antara mau jadi tukang parkir atau memang ingin mendengarkan lebih banyak -_-

Dan sepertinya yang menjadi pusat perhatian Anda masih sama, sampai halaman ketiga ada nama yang membuatku mengerutkan dahi ‘Untuk A ling’ apakah jika kita bertemu kau bisa menceritakan A Ling ? dimana dia sekarang? Sampai membuat Anda masih konsisten padanya. Ada banyak tanda tanya Tuan Andrea, aku sulit tidur malam ini, karena penasaran, sama seperti Enong yang hilir mudik di beranda rumahnya menunggu Zamzani, ayahnya, Kembali dari Tanjong Pandan, karena pikirannya tak dapat lepas dari kamus Bahasa Inggris satu miliar kata. Dan seperti Enong yang matanya merah paginya karena tidak bisa tidur disebabkan oleh terus menerus membayangkan kamus itu.
Aku memikirkan, kapan kita bertemu?  

Tak lupa yang membuatku lebih yakin memilih buku Anda selain karena Anda penulisnya adalah karena beberapa deretan kata di sinopsisnya yang beberapa kata terakhir harus kupecahkan sendiri karena terhalang oleh stiker harga sampai membuatku meneliti seluruh novel yang sama dirak itu untuk menemukan kata-kata selanjutnya kali saja ada yang tidak tertutup stiker harga, namun semuanya tertutup pada kata-kata yang sama sampai akhirnya karena gemes dan kesal, aku mendorong-dorong plastik bukunya ke bawa karena tidak mungkin untuk mencabut stiker harganya dan dengan susah payah mengintip dibalik plastik, sesekali aku menyenternya dengan senter HP kali saja stiker harganya tembus pandang tapi tidak -_- dan akhirnya dengan mantap aku membelinya.


Jadi dalam synopsis itu, kata-kata yang membuatku sampai hampir ingin merobek plastik novel Anda adalah “Cemburu adalah perahu Nabi Nuh yang tergenang di dalam hati yang karam. Lalu, naiklah ke geladak perahu itu, binatang yang berpasang-pasangan perasaan tak berdaya ingin mengalahkan, rencana jahat-penyesalan, kesedihan-gengsi….” Kata lelaki itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar