Kau tau hari ini Tuan
Andrea ? buku Anda membawaku kepada Anda (lagi) di rak bagian sudut. Padahal sudah
berapa kali aku pulang balik disekitar situ namun nanti untuk yang kesekian
kalinya aku lewat baru mataku tak sengaja membaca nama Anda dibagian atas dari
sampul novel itu. Betapa aku penasaran, rasanya sudah lama sekali kita tidak
berjumpa dalam dunia fiksi lebih tepatnya kau yang menulisnya dan aku
penikmatnya, walau sampai hari inipun keinginanku masih sama seperti dulu, ingin
bertemu dengan Anda, meski entah apa yang aku mau selanjutnya setelah bertemu
dengan Anda, mungkinkah aku langsung minta foto, atau tanda tangan dinovel Anda
atau bisa saja aku lupa membawa novel Anda karena kita tak sengaja bertemu jadi
kira-kira aku akan mempersilahkan Anda tanda tangan di lengan bajuku, mudah-mudahan
Anda selalu membawa spidol permanent. Atau mungkin saja aku akan meminta Anda untuk
kuliah beberapa jam untukku, untuk diajari bagaimana bisa seorang Andrea
merubah mindset orang banyak lewat novelnya. Oh ayolah aku benar-benar ingin
bertemu dengan Anda. Jadi kapan bisanya? -_- ah yah novel Anda yang kubelli hari ini, diawal cerita sudah
bisa buatku tertawa lalu ingin menangis. Baru dua bab kubaca sudah membuatku
bisa ceritakan banyak pada kekasihku yang bila kujeda sedikit dia akan
cepat-cepat bilang dengan rasa penasarannya ‘terus? Teruss?’ padahal sudah
kubilang baru sampai disitu aku membacanya tapi dia tetap bilang ‘teruss.teruss?’
antara mau jadi tukang parkir atau memang ingin mendengarkan lebih banyak -_-
Dan sepertinya
yang menjadi pusat perhatian Anda masih sama, sampai halaman ketiga ada nama
yang membuatku mengerutkan dahi ‘Untuk A ling’ apakah jika kita bertemu kau
bisa menceritakan A Ling ? dimana dia sekarang? Sampai membuat Anda masih
konsisten padanya. Ada banyak tanda tanya Tuan Andrea, aku sulit tidur malam
ini, karena penasaran, sama seperti Enong yang hilir mudik di beranda rumahnya menunggu
Zamzani, ayahnya, Kembali dari Tanjong Pandan, karena pikirannya tak dapat
lepas dari kamus Bahasa Inggris satu miliar kata. Dan seperti Enong yang
matanya merah paginya karena tidak bisa tidur disebabkan oleh terus menerus
membayangkan kamus itu.
Aku memikirkan,
kapan kita bertemu?
Tak lupa yang
membuatku lebih yakin memilih buku Anda selain karena Anda penulisnya adalah
karena beberapa deretan kata di sinopsisnya yang beberapa kata terakhir harus
kupecahkan sendiri karena terhalang oleh stiker harga sampai membuatku meneliti
seluruh novel yang sama dirak itu untuk menemukan kata-kata selanjutnya kali
saja ada yang tidak tertutup stiker harga, namun semuanya tertutup pada
kata-kata yang sama sampai akhirnya karena gemes dan kesal, aku
mendorong-dorong plastik bukunya ke bawa karena tidak mungkin untuk mencabut
stiker harganya dan dengan susah payah mengintip dibalik plastik, sesekali aku
menyenternya dengan senter HP kali saja stiker harganya tembus pandang tapi
tidak -_- dan akhirnya dengan mantap aku membelinya.
Jadi dalam synopsis itu,
kata-kata yang membuatku sampai hampir ingin merobek plastik novel Anda adalah “Cemburu
adalah perahu Nabi Nuh yang tergenang di dalam hati yang karam. Lalu, naiklah
ke geladak perahu itu, binatang yang berpasang-pasangan perasaan tak berdaya
ingin mengalahkan, rencana jahat-penyesalan, kesedihan-gengsi….” Kata lelaki
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar