Pantun jenaka yang tak ku sukai kini ada
koma diantaranya, tak siap berhenti.
Begitupula senda-guraunya.
Selalu, berlanjut.
Kini akhirnya terbiasa mendengarkan
Apapun
Tak sangka tawa itu muncul dari petang
Akibat setangkai asoka merah yang muncul
tiba-tiba dari kepalan tanganmu
“sarinya manis. Cobalah”
“jika aku haus aku akan mecicipinya sambil
melihatmu seperti ini”
“tapi sepertinya akan bertambah haus
karena kemanisan”
Klasik sekali.
Tapi karena itu aku tertawa, karena
gurauan yang sebenarnya terdengar membosankan
Karena terbiasa menjadikan aku suka
Tak perlu tanda titik
Aku tak ingin berhenti
Berlanjut saja meskipun bulan kembali
berganti bulan
Dan asoka ditanganmu menjadi layu.
Selama bunga itu masih tumbuh, aku tak perlu
lagi titik untuk menghentikanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar