Total Tayangan Halaman

2,614

Minggu, 15 Oktober 2017

Ge (miles)

Ge, diluar hujan kau masih asyik dengan duniamu, dunia kerja yang membuat beberapa orang tidak berhenti menelponmu, bagaimana jika kita menikah nanti? Aku ingin jadi wanita karir Ge, bisa kubayangkan akan selalu ada meja dan kursi yang menjadi saksi bisu diantara kita, antara duniaku dan duniamu. Hujanpun ikut bisu, tidak terasa mulai redah, kau baru mengajakku bermain game di ponselmu selagi akupun tengah asik memainkan game di ponselku. Aku mencoba game yang baru kau download itu dan beberapa saat kemudian seseorang menelpon, setelah itu kulanjutkan lagi dan seseorang menelponmu lagi. Kau sibuk Ge, tapi aku yakin itu untuk aku. Sebentar lagi kita akan sibuk masing-masing rupanya jadi dewasa memang tidak enak. Kesibukan memisahkan keduanya, dan kedewasaan harus menerimanya. Aku yang sudah sangat tergantung akan kehadiranmu rupanya diam-diam menyimpan rasa resah. Tiba-tiba aku takut dengan yang namanya jarak. Sedangkan pekerjaanmu menuntutmu begitu.

hh..Ge, andai aku bisa ikut kemanapun jarak membawamu pergi. Disimpan dikantong bajumu pun aku mau jika itu bisa. Kemudian kita menembus gerimis saat lampu-lampu kota mulai menerangi tepian-tepian jalan yang kita lewati dengan motor legendarismu .  Ah, aku akan merindukan baumu yang maskulin itu yang diterpa angin dan lewat sepenuhnya didepan hidungku.

Kita pulang. Larut dengan kesibukan masing-masing. Lagi. Menunggu klakson pagi depan rumah yang membuatku berlari terburu-buru. Itu kamu Ge, untuk beberapa hari ke depan sebelum beberapa mil bahkan beberapa Km menjadi ‘antara’ diantara kita.